Senin, 28 Mei 2018

Makalah Tentang Manusia dan Harapan

MAKALAH TENTANG ILMU BUDAYA DASAR MANUSIA DAN HARAPAN







NAMA : MUHAMMMAD YUDHISTIRA BHAGASKORO AGUNG


NPM    : 54417278


KELAS: 1IA14


FAKULTAS : TEKNOLOGI INDUSTRI


JURUSAN : TEKNIK INFORMATIKA







                                                         KATA PENGANTAR

         Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Manusia Dan Harapan”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar di Universitas Gunadarma.

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.


(Muhammad Yudhistira )








DAFTAR ISI

 Bab I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Tujuan
C.     Rumusan Masalah
 Bab II PEMBAHASAN
1.      Pengertian Kegelisahan
2.      Sebab-Sebab Manusia mempunyai Harapan
3.      Berbagai Cara Untuk Mencapai Harapan
4.      Macam – Macam Harapan
5.      Perbedaan Harapan Dengan Cita - Cita
 Bab III KESIMPULAN
 Daftar Pustaka






BAB I
PENDAHULUAN

1.     LATAR BELAKANG

            Setiap manusia mempunyai harapan yang berbeda-beda. Manusia tanpa adanya harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan itu sendiri. Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan kita. Kita harus hidup dengan harapan, tetapi kita tidak bisa hidup menggantung semata pada harapan. Adalah baik untuk berharap yang terbaik. Tetapi hal itu tidak cukup. Kita tidak bisa hanya berharap - kita harus bertindak.Sangat menyedihkan, bahwa banyak hal digantung berlebihan pada harapan - demi perbaikan nasib. Berharap yang terbaik belum menghasilkan apa-apa. Bekerja dan bertindak - disertai dengan harapan di dalam hati - adalah hal yang membawa hasil. Kombinasi yang sempurna. Harapan tidak akan mengecewakan - selama hal itu disertai dengan tindakan dan komitmen.
Harapan tidak bisa mengganti tindakan. Kerjakan apa yang harus dikerjakan - ada atau tidak ada harapan. Harapkan yang terbaik dan kerjakan apa saja yang memungkinkan harapan itu terwujud.

Mulai hari baru anda dengan harapan, dan sambung dengan kerja dan karya. Biarkan harapan menginspirasikan anda, ketimbang membuai anda. Harapkan yang terbaik, dan bayar setiap ongkosnya. Harapan bergantung pada ANDA.Hidup adalah kemewahan, hidup adalah kegembiraan - sekalipun di hari terburuk. Kenyataan bahwa anda saat ini hidup sehingga bisa membuat keputusan, bisa melaksanakannya, dan mampu membuat perbedaan - jauh lebih berharga ketimbang segala kesulitan dan kekecewaan yang mungkin menghadang.
Saat dunia gelap - hidup adalah alasan mengapa anda harus menjadi cahaya.

            Kualitas hidup anda tidak tergantung pada apa yang anda temui, tetapi pada seperti apa anda setelah melewati segala tantangan. Hari ini adalah hari istimewa - karena anda diperbolehkan masuk ke hari ini. Ada kesempatan untuk tumbuh - dan mencapai cita-cita anda ke segala arah. Bila orang di sekitar anda pencemooh dan pendengki - anda punya kesempatan untuk membuat - bahwa KARENA ANDA – lingkungan anda bisa berubah ke arah lebih baik. Tantangan kesulitan yang ada di depan anda menyembunyikan harta karun nyata yang menunggu untuk digali.

2.    TUJUAN
Tujuan dari penyususan makalah ini adalah sebagai bahan untuk mempelajari materi dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar dan disamping itu untuk lebih mengetahui arti kegelisahan dalam diri manusia serta mengambil hikmah dari dari materi ini  sehingga menjadi manusia yang lebih baik.

3.     RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu harapan ?
2. Sebab-sebab orang memiliki harapan ?
3. Bagaimana usaha-usaha mencapai harapan ?
4. Macam – macam harapan ?




BAB II
PEMBAHASAN

PENGERTIAN HARAPAN

   Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.
   Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan "berpikir positif" yang merupakan salah satu cara terapi/ proses sistematis dalam psikologi untuk menangkal "pikiran negatif" atau "berpikir pesimis".
   Kalimat lain "harapan palsu" adalah kondisi dimana harapan dianggap tidak memiliki dasar kuat atau berdasarkan khayalan serta kesempatan harapan tersebut menjadi nyata sangatlah kecil.


1.                 SEBAB – SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN

          Ada 2 hal yang menyebabkan seseorang memiliki harapan, yaitu :
                     
   1. Dorongan Kodrat
        Kodrat adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terwujud dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan.Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, sedih, dan bahagia.Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat, dan hidup bersama dengan manusia lain.Dengan kodrat        inilah, manusia memiliki harapan.

   2. Dorongan Kebutuhan Hidup
        Manusia memiliki kebutuhan hidup, umumnya adalah kebutuhan jasmani dan rohani. Untuk memenuhi kebutuhan itu manusia harus bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas baik kemampuan fisik maupun kemampuan berpikirnya.
                     

Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya, harapan atau kebutuhan manusia itu adalah :
                   a. Kelangsungan hidup (survival).
                   b. Keamaanan (safety).
                   c. Hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (be loving and loved).
                   d. Diakui lingkungan (status).
                   e. Perwujudan cita-cita (self-actualization).
                     
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup maka manusia mempunyai harapan. Karena pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.


2.                 BERBAGAI CARA UNTUK MENCAPAI HARAPAN

            Percaya diri dan Optimis
                     
            Sebelum kita melakukan sesuatu ( untuk mencapai harapan ), kita harus percaya diri dan optimis. Maksudnya kita harus percaya pada kemampuanyang ada pada diri kita dan kita harus berfikir positif serta yakin bahwa harapan itu pasti tercapai. Kita tidak boleh berfikir pesimis dan takut mengambil resiko. Karena hal tersebut bisa menghambat kita untuk Mencapai sebuah Harapan.

            Berusaha dengan sungguh-sungguh
            Untuk mencapai sebuah harapan kita tidak bisa hanya tinggal diam. Oleh karena itu kita diharuskan berusaha dengan sungguh-sungguh, maksudnya kita harus bekerja dengan ikhlas, bekerja keras dengan sepenuh tenaga, dan bekerja dengan sebaik mungkin. Jangan sampai kita bekerja dengan ceroboh atau sembarangan, karena itu tidak akan membuahkan hasil.

            Berdoa pada Allah SWT
Setelah kita melakukan usaha dengan sebaik mungkin, kita tidak boleh menyudahinya sampai disitu saja. Kita lanjutkan dengan berdoa pada Allah SWT. Sebab Allah akan mengabulkan permintaan hamba-Nya jika hamban-Nya mau berdoa. Sesuai dengan firman Allah yaitu “ Berdoalah pada-Ku, niscaya doamu akan Kukabulkan ”. Nah, oleh karena itu kita jangan malas dan jangan malu untuk berdoa dan meminta pada Allah SWT.

            Bertawakkal pada Allah SWT
            Setelah kita sudah berusaha dan berdoa, kita harus bertawakkal pada Allah SWT. Maksud dari bertawakkal pada Allah adalah kita berserah diri pada Allah setelah kita berusaha dan berdoa dengan sebaik mungkin. Jadi setelah berusaha kita harus berserah diri pada Allah SWT. Karena manusia hanya bisa berencana dan Allah lah yang menentukan hasilnya.

Bersedekah dan Beribadah
Selain itu, kita bisa juga mendampingi hal-hal diatas dengan bersedekah. Dengan bersedekah kita bukan mengurangi harta kita, tapi malah menambahnya karena Allah akan membalasnya dengan berlipat-lipat. Saat kita bersedekah, kita boleh sambil berdoa dan berharap agar harapan kita tercapai. Selain bersedekah kita harus memperbanyak beribadah. Misalnya berpuasa dan melakukan salat sunnah Hajat. Mungkin dengan hal itu harapankita akan semakin semakin mudah tercapai .Setelah kita sudah melakukan hal-  hal diatas tapi harapan kita masih belum tercapai juga, kita harus tetap sabar, tidak cepat menyerah dan tidak putus asa. Kita harus terus berusaha dan berusaha lagi agar harapan kita tercapai.


3. MACAM – MACAM HARAPAN
          Ibnul Qayyim berkata, “Harapan itu ada tiga macam :
1.         Harapan seorang yang beramal ketaatan akan pahala,
2.         Harapan seorang pendosa yang bertaubat akan ampunan,
3.         Harapan seorang yang terus menerus meremehkan dosa dan kesalahannya akan ampunan Rabb-nya, namun ia tidak beramal untuk itu, maka ia termasuk orang yang tertipu.
                     
4. PERBEDAAN HARAPAN DENGAN CITA – CITA
        Cita-cita menurut definisi adalah keinginan, harapan, atau tujuan yangselalu ada dalam pikiran. Tidak ada orang hidup. tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup.
          Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita yang merupakan bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Sesuatu bisa disebut dengan cita-cita apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang dianggap cita-cita itu.
          Jadi perbedaan harapan dengan cita – cita adalah Cita-cita merupakan sesuatu yang diinginkan (berharap) tapi belum tercapai, sedangkan harapan adalah keinginan supaya sesuatu terjadi

 


BAB III
KESIMPULAN

            Harapan merupakan suatu kondisi dimana seseorang akan melakukan apapun untuk mencapai tujuan semaksimal mungkin. Setiap individu memiliki harapan nya masing – masing terhadap kelangsungan hidup mereka.
            Usaha yang dilakukan untuk mencapai suatu harapan sangatlah beragam. Misalnya bekerja keras, memohon dan berdoa kepada Yang Maha Kuasa.
            Ada berbagai macam harapan yang ada, namun tidak semua harapan dapat tercapai dengan mudah. Butuh kerja keras untuk mencapai harapan tersebut.






DAFTAR PUSTAKA

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Harapan

Makalah Tentang Manusia dan Kegelisahan

MAKALAH TENTANG ILMU BUDAYA DASAR MANUSIA DAN KEGELISAHAN







NAMA : MUHAMMMAD YUDHISTIRA BHAGASKORO AGUNG


NPM    : 54417278


KELAS: 1IA14


FAKULTAS : TEKNOLOGI INDUSTRI


JURUSAN : TEKNIK INFORMATIKA






KATA PENGANTAR
                                                                           

         Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Manusia DanKegelisahan”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar di Universitas Gunadarma.

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.


(Muhammad Yudhistira )









DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN                       
A. Latar Belakang 
B.Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan

BAB II  PEMBAHASAN
A. Pengertian Kegelisahan 
B. Sebab-Sebab Orang Gelisah
C. Usaha-Usaha Mengatasi Kegelisahan

BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA   


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia terkadang pernah mengalami beberapa permasalahan yang dapat membuat seseorang mengalami kegelisahan. Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berarti tidak tentram hatinya atau cemas. Kegelisahan dapat diketahui melalui gejala tingkah laku atau gerak-gerik seseorang dalam situasi tertentu.

Banyak hal yang menyebabkan seseorang menjadi gelisah. Salah satu nya perasaan tidak tenang. Timbulnya rasa gelisah didalam diri manusia dapat disebabkan karena ada rasa takut yang berlebihan karena takut kehilangan atas hak nya serta penyebab lain nya.

Dalam menghilangkan perasaan gelisah, ada beberapa cara yang perlu kita ketahui dalam mengatasi kegelisahan. Seperti dengan bersikap tenang. Apabila kita sudah mengetahui beberapa cara untuk mengatasi kegelisahan, maka perasaan gelisah dapat dihilangkan atau diatasi

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang kami bahas sebagai berikut :
Apakah pengertian kegelisahan?
Apakah faktor penyebab terjadinya kegelisahan?
Bagaimana cara mengatasi kegelisahan?





C. Tujuan
Tujuan antara lain:
Untuk mengetahui pengertian kegelisahan
Untuk mengetahui penyebab terjadinya kegelisahan
Untuk mengetahui cara mengatasi kegelisahan.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berartihati yang tidak tentram, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tenteram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan. Manusia yang gelisah selalu dihantui rasa khawatir dan takut.

Kecemasan menurut Sigmund Freud membedakan menjadi tiga macam:
kecemasan kenyataan/objektif:kecemasan yang ditimbulkan dari luar/lingkungan sekitar
kecemasan neurotik/syaraf:timbul dari naluri (dalam)
kecemasan moral
Kegelisahan dibagi menjadi kegelisahan negatif dan positif yang di artikan sebagai berikut :
1. Kegelisahan Negatif
kegelisahan yang berlebih-lebihan, atau yang melewati batas, yaitu kegelisahan yang berhenti pada titik merasakan kelemahan, di mana orang yang mengalaminya sama sekali tidak bisa melakukan perbuatan positif untuk mencapai tujuan yang diinginkan, yaitu kegelisahan dalam ‘menanti-nanti’ sesuatu yang tidak jelas atau tidak ada.
2. Kegelisahan Positif
Dasar kehidupan atau sebagai kesadaran yang dapat menjadi semangat dalam memecahkan banyak permasalahan, atau sebagai tanda peringatan, kehati-hatian terhadap bahaya atau hal yang datang secara tiba-tiba dan tak terduga. Ia juga merupakan kekuatan dalam menghadapi kondisi-kondisi baru dan dapat membantu dalam beradaptasi. Singkatnya, ia merupakan faktor penting yang dibutuhkan manusia.
B. Sebab-sebab Orang Gelisah
Gelisah terkadang membuat seseorang tidak nyaman. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan orang-orang menjadi gelisah. Diantaranya :

1. Panik

Panik adalah sebuah perasaan dari ketakutan dan kecemasan. Panik merupakan ketakutan dan kecemasan yang terjadi secara mendadak dari sebuah peristiwa yang terjadi. Rasa panik dapat menyebabkan seseorang menjadi gelisah.

contoh:mendapat kabar buruk yang belum pasti kebenaran nya

2. Kesulitan ekonomi

Kesulitan ekonomi merupakan kesulitan yang dialami ketika seseorang merasakan kondisi sulit dalam kehidupan ekonomi. Seperti hal nya tidak mempunyai uang atau kelangkaan dalam suatu barang pemuas kebutuhan. Dengan adanya kesulitan ekonomi, ada beberapa orang yang merasa terdesak dan gelisah untuk berfikir bagaimana cara untuk menyelesaikan kesulitan ekonomi tersebut.

3. Persiapan yang tidak matang

Segala sesuatu kegiatan yang dilakukan, harus dengan persiapan yang matang. Apabila kita akan melakukan sesuatu tetapi belum ada persiapan yang matang, maka dapat terjadi kegelisahan. Contoh nya seperti dalam menghadapi ujian, tetapi belum ada persiapan yang matang dalam menjalani ujian tersebut, maka kemungkinan perasaan gelisah akan timbul.

4. Keterasingan

Keterasingan berasal dari kata terasing, kata ini berasal dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang. Sehingga kata terasing berarti tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain atau terpencil. Sebentar atau lama orang pernah mengalami hidup dalam keterasingan, sudah tentu dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sama lain.

5. Kesepian

Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi, tidak berteman. Lama rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dan penyebabnya. Kesepian itu akibat dari keterasingan. Keterasingan dapat disebabkan sikap buruk seperti sombong, angkuh, keras kepala, yang membuat manusia diasingkan oleh kehidupan sosialnya.

6. Ketidakpastian

Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tanpa arah yang jelas atau tanpa usul-usul yang jelas. Contoh: naik tidak nya jabatan di suatu pekerjaan
C. Usaha-usaha Mengatasi Kegelisahan
Ada beberapa usaha–usaha yang perlu kita ketahui untuk mengatasi kegelisahan, diantara nya :

1. Bersikap tenang

Tenang merupakan sikap mengontrol perasaan menjadi rileks. Pada saat seseorang merasa gelisah, sikap tenang dapat membantu menghilangkan atau mengurangi kegelisahan.

2. Intropeksi diri

Intropeksi diri sangat diperlukan untuk membantu menghilangkan perasaan gelisah. Dengan adanya intropeksi diri seseorang akan mulai berfikir apa penyebab kegelisahan nya dan bagaimana cara menyelesaikan permasalahan nya tanpa harus
merasa gelisah.

3. Bercerita kepada seseorang

Dengan bercerita kepada seseorang, permasalahan yang sedang dialami dapat mendapatkankan pendapat ataupun saran. Jadi kemungkinan kegelisahan tidak akan bertambah dengan adanya pendapat atau saran yang diterima.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian pembahasan mengenai MANUSIA dan KEGELISAHAN yang telah kami jelaskan, maka kami dapat menyimpulkan bahwa kegelisahan merupakan bagian hidup manusia. Tiap manusia, dengan tidak memperdulikan  segala latar belakang dan kemampuannya, pasti akan mengalami kegelisahan, entah sebentar atau lama, relative ringan ataupun berat. Yang demikian ini boleh jadi sangat wajar mengingat manusia mempunyai hati dan perasaan.

Sumber dari kegelisahan adalah hawa nafsu dan sikap pamrih (tidak ikhlas). Kedua hal ini akan menyebabkan munculnya sikap keserakahan dan konflik yang juga memunculkan ketakutan, kekecewaan, dan pada akhirnya adalah kegelisahan.

Adapun bentuk-bentuk kegelisahan berupa keterasingan, kesepian, dan ketidakpastian mempunyai hubungan yang erat dan mempengaruhi satu sama lain. Keterasingan dalam satu dan lain kesempatan bisa membuahkan kegelisahan. Dan sebaliknya, kegelisahan yang begitu hebat bisa saja menimbulkan keterasingan. Kemudian dari keterasingan yang dialami seseorang  bisa saja menciptakan kondisi kesepian dan karena kesepian itupun bisa saja menimbulkan ketidakpastian. Keterasingan bisa jadi merupakan  perilaku sosiopatik dan sikap apatis yang tidak menyadari bahwa manusia adalah makhluk yang bermasyarakat dan tidak bisa hidup sendiri. Untuk mengatasi kegelisahan yang dialami manusia, cara yang paling ampuh adalah kita dituntut untuk berpikir positif, kembalikan semuanya kepada Allah SWT dan selalu mengingat nya.

DAFTAR PUSTAKA
http://mi.scribd.com/doc/3039466/Manusaia-Kegelisahan-Dan-Harapan
http://ilovemygoogle.wordpress.com/2012/06/13/tugas-softskill-ilmu-budaya-dasar
Pustaka setia,Buku IBD (Ilmu Budaya Dasar).Drs.H.Ahmad Mustofa

Makalah Tentang Manusia dan Tanggung Jawab

MAKALAH TENTANG ILMU BUDAYA DASAR MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB







NAMA : MUHAMMMAD YUDHISTIRA BHAGASKORO AGUNG


NPM    : 54417278


KELAS: 1IA14


FAKULTAS : TEKNOLOGI INDUSTRI


JURUSAN : TEKNIK INFORMATIKA








KATA PENGANTAR
                                                                           

         Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Manusia Dan Tanggung Jawab”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar di Universitas Gunadarma.

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.


(Muhammad Yudhistira )










DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan

BAB II   TINJAUAN TEORI

BAB III PEMBAHASAN

A.    Pengertian manusia
B.     pengertian pertanggungjawaban
C.     Tanggung jawab pada diri sendiri
D.    Tanggung jawab pada masyarakat
E.     Pengabdian
F.      Kesadaran
BAB IV PENUTUP

A.Kesimpulan
B.Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna. Hidup manusia di samping sebagai makhluk Tuhan dan makhluk individu, juga merupakan makhluk sosial yang hidup di dalam masyarakat. Di dalam interaksi sosialnya, manusia di samping memiliki hak juga memiliki kewajiban. Di mana kewajiban dan hak adalah satu kesatuan yang berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Kewajiban manusia itulah yang mengharuskan manusia untuk memiliki rasa tanggungjawab.
Pada dasarnya manusia dan tanggungjawab itu berada dalam satu naungan. Tanggungjawab adalah suatu kesadaran manusia akan tingkah laku dan perbuatannya, baik disengaja maupun yang tidak disengaja. Setiap manusia memiliki tanggungjawabnya masing-masing yang berbeda satu dengan yang lainnya. Di antaranya tanggungjawab seorang pelajar akan belajar, tanggungjawab seorang kepala keluarga kepada keluarganya untuk mencari nafkah bagi keluarganya, tanggungjawab seorang ketua RT kepada warganya, tanggung jawab seorang dosen atau guru kepada mahasiswa atau peserta didiknya  untuk mengajar dan mendidik, dan lain sebagainya.
Selain tanggungjawab, dalam diri manusia juga terdapat pengabdian. Pengabdian adalah pilihan hidup seseorang untuk mengabdi kepada siapa saja yang ia kehendaki, seperti mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengabdi kepada orang tua, mengabdi kepada masayarakat, bangsa dan negara, dan lain sebagainya. Di dalam pengabdian, manusia pasti mengandung unsur pengorbanan dan kewajiban untuk melakukan suatu hal yang biasanya akan dihargai dan menghasilkan sesuatu yang menjadi haknya. Tergantung pada apa yang dia korbankan.

B.  Rumusan Masalah
1.   Apakah yang dimaksud manusia itu?
2.   Apakah pengertian tanggungjawab itu?
3.   Apakah macam-macam tanggungjawab itu?
4. Apa hubungan antara manusia dan tanggungjawab?
5.   Apa sumber dan hakikat tanggung jawab itu?
6.   Apakah pengertian dari pengorbanan?
7.   Apakah pengertian dari pengabdian?
8.   Apakah pengertian dari kesadaran?

C.  Tujuan Penulisan
1.   Menjelaskan mengenai apa yang dimaksud dengan manusia.
2.   Menjelaskan menegai mengenai pengertian tanggungjawab.
3.   Menguraikan dan menjelaskan macam-macam tanggungjawab.
4.   Menjelaskan hubungan antara manusia dan tanggungjawab.
5.   Menguraikan dan menjelaskan sumber dan hakikat tanggung jawab itu.
6.   Menjelaskan pengertian pengorbanan.
7.   Menjelaskan pengertian pengabdian.
8.   Menjelasakan pengertian kesadaran.

BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Manusia
1.   Menurut para ahli
Ø  Nicolaus D. dan A. Sudiarja
Manusia adalah bhineka tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohaniakan tetapi tunggan karena jasmani dan rohani merupakan satu barang.
Ø  Upanisads
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh, jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik.
Ø  I wayan Watra
Manusia adalah makhluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa.
Ø  Sokrates
Manusia adalah makhluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar.
2.   Menurut Bahasa
Secara bahasa manusia berasal dari kata “ manu” yang berarti berfikir, berakal budi. Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realita, sebuah kelompok atau seorang individu.Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa sebagai khalifah di muka bumi dengan dibekali akal pikiran agar dapat berkarya dimuka bumi. Manusia memiliki perbedaan baik secara biologis maupun rohani. Secara biologis manusia dibedakan secara fisik yaitu laki-laki dan perempuan. Namun secara rohani manusia dibedakan berdasarkan kepercayaan yang mereka anut.
Jadi dapat disimpulkan bahwa manusia adalah makhluk Tuhan yang bersifat individu atau social yang memiliki akal pemikiran sehingga dapat memunculkan sebuah gagasa-gagasan baru didalam kehidupannya.

B.  Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggungjawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun tidak disengaja. Tanggungjawab juga berarti berbuat segala perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Tanggung jawab merupakan ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab   karena  ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa  pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan  kesadaran  bertanggung  jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Tanggung jawab itu bersifat kodrati, yang artinya tanggung jawab itu sudah menjadi bagian kehidupan manusia bahwa setiap manusia dan yang pasti masing-masing orang akan memikul suatu tanggung jawabnya sendiri-sendiri. Apabila seseorang tidak mau bertanggung jawab, maka tentu ada pihak lain yang memaksa untuk tindakan tanggung jawab tersebut.
Tanggungjawab berkaitan dengan “penyebab”. Yang bertanggung jawab hanya yang menyebabkan atau yang melakukan tindakan. Tidak ada tanggung jawab tanpa kebebasan dan sebaliknya. Tanggung jawab bisa secara langsung, tetapi juga bisa secara tidak langsung (misalnya pemimpinnya). Ada tanggung jawab restropektif (atas perbuatan yang telah berlangsung) dan prospektif (perbuatan yang akan datang)
C.  Macam-Macam Tanggung Jawab
Tujuan manusia berjuang itu untuk memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Dalam usahanya itu manusia juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan, yaitu kekuasaan Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya, atas dasar ini dikenal beberapa jenis tanggungjawab sebagai berikut:
1.   Tanggung Jawab Terhadap Tuhan
Tanggung jawab terhadap Tuhan menuntut kesadaran mau untuk memenuhi kewajiban atau pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sebagai makhluk ciptaan Tuhan, manusia haruslah bersyukur kepada Tuhan atau karunia-Nya menciptakan manusia dan memberikan rezeki kepadanya. Karena itu manusia mengabdi kepada Tuhan, dan mengabdi itu wujud tanggung jawab kepada Tuhan.
Tuhan menciptakan manusia di muka bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupan manusia dengan   mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan YME. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang telah diatur sedemikian rupa dalam berbagai kitab suci melalui berbagai maca-macam agama.
Pelanggaran dari hukum-hukum tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan juga dengan peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap tuhan sebagai penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawab manusia perlu pengorbanan.
Contoh:
Ø  Setiap umat islam harus bertanggung jawab dengan agamanya dengan menjalankan perintah-perintah Allah SWT, seperti shalat 5 waktu, berpuasa, mengaji, membayar zakat, bersedekah, dan kegiatan agama lainnya.
Ø  Dalam agama kristen, seorang biarawati dengan ikhlas tidak menikah selama hidupnya karena dituntut tanggung jawabnya terhadap Tuhan sesuai dengan hukum-hukum yang ada pada agamanya, hal ini dilakukan agar ia dapat sepenuhnya mengabdikan diri kepada Tuhan demi rasa tanggung jawabnya. Dalam rangka memenuhi tanggung jawabnya ini ia berkorban tidak memenuhi kodrat manusia pada umumya yang seharusnya meneruskan atau melangsungkan keturunannya, yang sebetulnya juga merupakan sebagian tanggung jawabnya sebagai makhluk Tuhan.
2.   Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri
Manusia diciptakan oleh Tuhan mengalami periode lahir, hidup, kemudian mati. Agar manusia dalam hidupnya mempunyai “harga”, sebagai pengisi fase kehidupannya itu maka manusia tersebut atas namanya sendiri dibebani tanggung jawab. Sebab apabila tidak ada tanggung jawab terhadap dirinya sendiri maka tindakannnya tidak terkontrol lagi. Intinya dari masing-masing individu dituntut adanya tanggung jawab untuk melangsungkan hidupnya di dunia sebagai makhluk Tuhan.
Contoh:
Ø  Manusia mencari makan, tidak lain adalah karena adanya tanggung jawab terhadap dirinya sendiri agar dapat melangsungkan hidupnya, agar tidak kelaparan.
Ø  Apabila kita berjanji kepada diri sendiri untuk merubah tingkah laku kita yang buruk, kita harus menepati janji tersebut, karena dengan menepati janji tersebut berarti kita bertanggung jawab terhadap diri kita sendiri.
3.   Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil yang terdiri dari suami, istri, ayah, ibu, anak-anak dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Setiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab ini menyangkut banyak hal, salah satu diantaranya adalah tanggung jawab menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, dan kehidupan. Untuk memenuhi tanggung jawab dalam keluarga kadang-kadang diperlukan pengorbanan.
Contoh:
Ø  Seorang ayah rela bekerja membanting tulang demi memenuhi tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Ø  Sebagai kepala keluarga, seorang ayah harus bertanggung jawab kepada keluarganya untuk memberi nafkah. Selain itu seorang ayah juga harus bertanggung jawab untuk membimbing keluarganya.
4.   Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain, sesuai dengan kedudukanya sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain, maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian manusia di sini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Wajarlah apabila semua tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
Contoh:
Ø  Seorang ketua RT/RW harus bertanggung jawab kepada warganya. Apabila terjadi perselisihan antar-warga, harus cepat ditangani dan jangan lepas tangan atas kejadian yang terjadi dalam masyarakat.
Ø  Seseorang yang menyediakan rumahnya sebagai tempat pelacuran pada lingkungan masyarakat yang baik-baik, apapun alasannya tindakan ini termasuk tidak bertanggung jawab terhadap masyarakat, karena secara moral psikologis akan merusak masa depan generasi penerusnya di lingkungan masyarakat tersebut.
5.   Tanggung jawab terhadap Bangsa dan Negara
Suatu kenyataan lagi bahwa setiap manusia dan setiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berfikir, berbuat, bertindak, bertingkahlaku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak bisa berbuat semaunya sendiri.  Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawabkan kepada negara.
Contoh:
Ø  Sebagai masyarakat Indonesia yang bertanggung jawab, kita seharusnya dapat membayar pajak tepat waktu. Karena uang pajak juga untuk perkembangan pembangunan di Indonesia, dan tentunya hasilnya pun untuk masyarakat Indonesia juga yang menikmati.
Ø  Dalam novel jalan tak ada ujung karya Muchtar Lubis, guru Isa yang terkenal guru yang baik, terpaksa mencuri barang-barang milik sekolah demi rumah tangganya. Perbuatan guru Isa ini harus pula dipertanggung jawabkan kepada pemerintah. Kalau perbuatan itu di ketahui ia harus berurusan dengan pihak kepolisian dan pengadilan.

D.  Hubungan Antara Manusia dan Tanggung Jawab
Tanggung jawab merupakan sesuatu yang mendampingi hak asasi manusia sejak lahir. Dapat kita lihat tanggung jawab mengandung 2 unsur kata yaitu menanggung dan menjawab. Menanggung sendiri yaitu memikul sesuatu baik nyata ataupun tidak sedangkan menjawab adalah sesuatu hasil yang mutlak dari sebuah reaksi manusia dalam merespon sesuatu disekitarnya. Dapat diartikan tanggung jawab adalah sesuatu yang ditanggung dan harus dilakukan oleh manusia baik terlihat maupun tidak terlihat. Tanggung jawab sendiri erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari manusia maka dari itu diperlukan sebuah tekad untuk melaksanakan sebuah tanggung jawab
Contoh sehari-hari sebuah tanggung jawab yaitu:
Ø  Seorang anak yang telah menerima hak untuk disekolahkan oleh orang tuanya maka harus belajar dengan giat dan menjadi seorang siswa/siswi yang berprestasi.
Ø  Tuhan menciptakan manusia ke dunia dan memberikan hak untuk hidup namun manusia tersebut harus taat dan mematuhi larangannya agar tetap selamat.

E.   Sumber dan Hakikat Tanggung Jawab
1.   Sumber Tanggung Jawab
2.   Hakikat Tanggung Jawab
Ada 2 hakikat dalam tanggung jawab :
a.   Bersifat Universal artinya tidak ada manusia tanpa rasa tanggung jawab. Tanggung jawab manusia terhadap dirinya sendiri pada umumnya tidak mengenal jenis kelamin, angka usia, status ataupun kedudukannya.
b.   Bersifat Unik artinya nilai/kadar berbeda, tergantung pendidikan dan lingkungan.

F.   Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebaga perwujudan, kesetiaan antara lain kepada raja, cinta, kasih sayang, hormat, atau suatu ikatan dan semua dilakukan dengan ikhlas.
Timbulnya pengabdian itu pada hakikatnya ada rasa tanggung jawab. Apabila kita bekerja keras dari pagi sampai sore dibeberapa tempat untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga kita, itu berarti mengabdi kepada keluarga, karena kasih sayang kita pada keluarga. Lain halnya jika keluarga kita membantu teman, karena ada kessulitan, mungkin sampai berhari-hari ikut menyelesaikannya sampai tuntas, itu bukan pengabdian, tetapi hanya bantuan saja. Pengabdian ini dapat berupa pengabdian yang kita tujukan kepada:
1.   Pengabdian kepada Keluarga
Pada hakikatnya manusia hidup berkeluarga. Hidup berkeluarga ini didasarkan cinta dan kasih sayang. Kasih sayang ini mengandung pengertian pengabdian dan pengorbanan. Tidak ada kasih sayang tanpa pengabdian. Bila ada kasih sayang tidak disertai pengabdian. Berarti kasih sayang itu palsu atau semu. Pengabdian kepada keluarga ini dapat berupa pengabdian kepada istri dan anak-anak, istri kepada suami dan anak-anaknya, anak-anak kepada orang tuanya.
2.   Pengabdian kepada Masyarakat
Manusia adalah anggota masyarakat, ia tidak dapat hidup tanpa orang lain, karena tiap-tiap orang lain saling membutuhkan. Bila seseorang yang hidup di masyarakat tidak mau memasyarakatkan diri dan selalu mengasingkan diri, maka apabila mempunyai kesulitan yang luar biasa, ia akan ditertawakan oleh masyarakat, cepat atau lambat ia akan menyadai dan menyerah kepada masyarakat lingkungannya.
3.   Pengabdian kepada Negara
Manusia pada hakikatnya adalah bagian dari suatu bangsa atau warga negara suatu negara. Karena itu seseorang wajib mencintai bangsa dan negaranya. Mencintai ini biasanya diwujudkan dalam bentuk pengabdian. Tidak ada arti cinta tanpa pengabdian.
4.   Pengabdian kepada Tuhan
Manusia tidak ada sendirinya, tetapi merupakan makhluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan, dan itu merupakan perwujudan tanggung jawabnya kapada Tuhan Yanag Maha Esa.

G.  Pengorbanan
Pengorbanan  berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan,  sehingga  pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan  kebaktian.  Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih. Suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.
Perbedaan antara pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan dan dilakukan.
Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan, sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya, dan waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan, akan tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.

H.  Kesadaran
Kesadaran adalah keinsyafan akan perbuatannya. Sadar artinya tahu dan mengerti atas segala perbuatan dan akibatnya. Kesadaran bersumber pada unsur budaya dalam diri manusia. Sebagai makhluk beradap dan berbudaya manusia menilai dan dinilai. Rasa tanggung jawab lahir dari kesadaran moral manusia yang perwujudannya berupa kewajiban yang harus dijalankan oleh manusia.
Kesadaran moral dikatakan merupakan keterbukaan hati atau pikiran akan menghargai hak-hak dan kewajiban orang lain, untuk berbuat yang tidak melanggar hak dan kewajiban orang lain.
Unsur-unsur dalam kesadaran yaitu:
1.   Perasaan Wajib
Kesadaran bahwa seseorang merasa mempunyai beban atas kewajiban untuk melaksanakan sesuatu.
2.   Rasional
Kesadaran yang didasarkan kepada pikiran yang benar (akal sehat)
3.   Kebebasan
Kesadaran yang tidak memperoleh paksaan/tekanan, tidak memihak, tidak didasarkan perhitungan mencari keuntungan

BAB III
PENUTUP



KESIMPULAN
Tanggung jawab dalam konteks pergaulan manusia adalah suatu keberanian. Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang berani menanggung resiko atas segala hal yang menjadi tanggung jawabnya. Ia jujur terhadap dirinya dan jujur terhadap orang lain, adil, bijaksana, tidak pengecut dan mandiri. Dengan rasa tanggung jawab, orang yang bersangkutan akan selalu berusaha memenuhi kewajibannya melalui seluruh potensi dirinya. Orang yang bertanggung jawab adalah orang mau berkorban untuk kepentingan orang lain ataupun orang banyak.
Orang yang bertanggung jawab dapat memperoleh kebahagiaan, sebab ia dapat menunaikan kewajibannya dengan baik. Kebahagiaan tersebut dapat dirasakan oleh dirinya sendiri ataupun oleh orang lain/banyak. Sebaliknya orang yang tidak bertanggung jawab akan menghadapai kesulitan, sebab ia tidak melaksanakan kewajibannya dengan baik dan tentunya tidak mengikuti aturan, norma serta nilai-nilai yang berlaku.

B.  Saran
Kita sebagai manusia harus dapat menempatkan diri kita dalam porsi kehidupan yang seimbang, yaitu dalam hak dan kewajiban kita yang juga berhubungan dengan tanggungjawab kita.

DAFTAR PUSTAKA

http://kamelia11.wordpress.com diakses tanggal 20 April pukul 21.00 WIB
http://anwarabdi.wordpress.com diakses tanggal 20 April 2014 pukul 21.00 WIB
http://yogiearieffadillah.wordpress.com/2013/06/04/makalah-manusia-dan-tanggung-jawab/ diakses tanggal 20 April 2014 pukul 21.00 WIB
http://sanusiadam79.wordpress.com/2013/05/01/manusia-dan-tanggung-jawab/ diakses tanggal  07 April 2014 pukul 16.00 WIB
Lies Sudibyo, dkk. 2013. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Sukoharjo: Andi Yogyakarta.








Makalah tentang Manusia dan Pandangan Hidup

MAKALAH TENTANG ILMU BUDAYA DASAR MANUSIA DAN PANDANGANHIDUP







NAMA : MUHAMMMAD YUDHISTIRA BHAGASKORO AGUNG


NPM    : 54417278


KELAS: 1IA14


FAKULTAS : TEKNOLOGI INDUSTRI


JURUSAN : TEKNIK INFORMATIKA







                                                         KATA PENGANTAR

         Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Manusia Dan Pandangan Hidup”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar di Universitas Gunadarma.

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.


(Muhammad Yudhistira )







DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan

BAB II   TINJAUAN TEORI

BAB III PEMBAHASAN

A.    Pengertian pandangan hidup
B.     Cita-cita
C.     Kebajikan
D.    Usaha atau perjuangan
E.     Keyakinan atau kepercayaan
F.      Langkah-langkah berpandangan hidup

BAB IV PENUTUP

A.Kesimpulan
B.Saran
DAFTAR PUSTAKA


BAB I    PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Manusia adalah mahluk hidup ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya. Dikarenakan manusia memiliki akal, pikiran dan rasa. Ketiga kekayaan manusia inilah yang membuat manusia disebut sebagai Khalifah di bumi ini. Tuntutan hidup manusia lebih daripada tuntutan hidup makhluk lainnya yang  membuat manusia harus berpikir lebih maju untuk memenuhi kebutuhan atau hajat hidupnya di dunia, baik yang bersifat jasmani maupun rohani. Dari proses ini maka lahirlah apa yang disebut kebudayaan dan pandangan terhadap hidup.
Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1.      Pandangan hidup yang berdasarkan dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2.      Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
3.      Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatife kebenarannya.

B.     Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah yang berjudul “manusia dan pandangan hidup”, penulis memberikan rumusan masalah sebagai berikut:
1. apakah pengertian pandangan hidup dan dari manakah sumber-sumbernya?
2. apakah komponen-komponen dari pandangan hidup?
3. bagaimanakah yang dimaksud dengan manusia dan pandangan hidup?

C.    Tujuan
Penulisan makalah mengenai pentingnya pandangan hidup bagi anak mempunyai tujuan antar lain :
1.      Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu  Budaya Dasar (IBD)
2.     Memberi pengetahuan dasar kepada para mahasiswa mengenai masalah manusia dan  pandangan hidup
3.      Mahasiwa dapat mengetahui pentingnya pandangan hidup
4.      Mahasiswa dapat menyebutkan manfaat pandangan hidup
























BAB II   TINJAUAN TEORI

1. Hakikat Manusia
Dalam pikiran dan perasaan manusia, ada faktor penting yang harus menjadikan manusia sebagai makhluk yang berakal, yakni : Pandangan Hidup

1.1 Pengertian Pandangan Hidup
         1. Menurut Koentjaraningrat dalam buku Ilmu Budaya Dasar yang disusun oleh Eddy Subandrijo (2000: 90) Pandangan hidup (World View) adalah nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat yang dipilih secara selekif oleh individu dan golongan di dalam masyarakat.

2. Menurut Manuel Kaisiepo dalam buku Ilmu Budaya Dasar yang disusun oleh Eddy Subandrijo (2000: 90) Pandangan hidup mencerminkan citra diri seseorang karena pandangan hidup itu mencerminkan cita-cita atau aspirasinya.

3. Menurut Lenski dalam buku Ilmu Budaya Dasar yang disusun oleh Eddy Subandrijo (2000: 90) Pandangan hidup merupakan bagian dari ideologi.

Secara umum Pandangan Hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua perbuatan, tingkah laku dan aturan serta undang-undang harus merupakan pancaran dari pandangan hidup yang telah dirumuskan.
Pandangan hidup sering disebut filsafat hidup. Filsafat berarti cinta akan kebenaran, sedangkan kebenaran dapat dicapai oleh siapa saja. Hal inilah yang mengakibatkan pandangan hidup itu perlu dimiliki oleh semua orang dan semua golongan.



BAB III   PEMBAHASAN

A.    Pengertian Pandangan Hidup

Pandangan hidup pasti ada pada diri setiap seorang dan pandangan hidup itu sendiri bersifat kodrat. Karena ia menentukan masa depan seseorang maka arti pandangan hidup sangat lah perlu untuk di jelaskan untuk jadi pertimbaan kita untuk menentukan pandangan hidup kita kedepan. Pandangan hidup sendiri artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Dengan demikian pandangan hidup manusia melalui proses waktu yang lama dan terus menerus bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang sangat singkat, sehingga hasil pemikran itu dapat diuji kenyataannya. Atas dasar ini manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup.
Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1.      Pandangan hidup yang berdasarkan dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2.      Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
3.      Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatife kebenarannya.
Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan atau kepercayaan. Keempat unsur tersebut menjadi satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan. Cita-cita ialah apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau peruangan. Tujuan yang hendak dicapai ialah kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang mebuat manusia makmur,bahagia,damai,tentram. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan atau kepercayaan. Keyakinan atau kepercayaan diukur dengan kemampuan akal. Kemampuan jasmani, dan kepercayaan kepada Tuhan.
B.     CITA-CITA
Menurut kamus besar Bahsa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan, yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau di peroleh seseorang pada masa mendatang dan semakin lama semakin tinggi. Dengan demikian cita-cita merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan datang. Apa bila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan.
Dapatkah seseorang mecapai apa yang dicita-citakan,hal itu tegantung dari tiga faktor. Pertama, manusianya yaitu yang memiliki cita-cita; kedua, kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakan; dan ketiga,seberapah tinggikah cita-cita yang hendak dicapai.
a.      Faktor Manusia
Merupakan factor yang di pengaruhi oleh seseorang yang mencita-takan sesuatu yang mungkin terlalu tinggi untuk di capai olehnya ataupun seseorang mencita-citakan sesuatu tapi orang tersebut tidakmau usaha untuk mencapai cita-cita yang dia inginkan.
b.      Faktor Kondisi
Merupakan suatu factor yang menguntungkan atau faktoktor yang menghambat dengan kata lain (adu bejan).
c.       Faktor Tingginya cita-cita
Kadang kalahnya orang tua mengingikan supanya anak-anaknya bias sekolah tinggi sehinggi bias meraih cita-cita yang setinggi langit. Saya fikir ini kliru karna apa, karna cita-cita itu banyak faktor-faktor yang mepengaruhi mulai dari faktor manusianya sampai kondisi. Itu sangat mempengaruhi tercapainya cita-cita tersebut. Sehingga jangan memaksakan keadaan anak untuk mencapi cita-citanya karna bisa mengganggu jiwa dari anak tersebut.

C.    KEBAJIKAN
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakikatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.
Jadi, kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan hokum Tuhan. Kebajikan berarti berkata sopan, santun, berbahsa baik, bertingkah laku baik, rama tamah terhadap siapapun, berpakaian sopan agar tidak merangsang bagi yang melihatnya.
Kebajikan manusia nyata dan dapat dirasakan dalam tingkah lakunya. Karna tingkah laku bersumber pada pandangan hidup, maka setiap orang memiliki tingkah laku sendiri-sendiri, sehingga tingkah laku setiap orang berbeda-beda.
Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga hal. Pertama faktor pembawaan(heriditas) yaitu faktor dari sejak masih dalam kandungan, faktor kedua yaitu dipengaruhi oleh lingkungan(environment) karna sebagai alam kedua setelah lahir ini sangat mempengaruhi tingkah laku seseorang dikarenakan lingkuan lah sebagi cara dia untuk menentukan baik buruknya hidupnya seseorang, faktor ketiga yaitu pengalaman ini mempengaruhi seseorang untuk bertingkah laku lebih baik karna dia sutah tau gimana jalan hidupnya yang sudah dia alami selama hidup sebagai pelajaran.
Dalam prakteknya, dari ketiga faktor diatas, yaitu hereditas, lingkungan, dan pengalaman, manakah yang paling dominan ? sulit  diberikan jawaban, karena ketiga-tiganya terjalin erat sekali. Disamping itu ketiga faktor tersebut dalam membentuk pribadi seseorang berbeda kekuatannya dengan pembentukan pada pribadi lain.
 
D.    USAHA ATAU PERJUANGAN
Usaha adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usah. Perjuangan untuk hidup, da ini suda menjadi kodrat manusia. Tanpa usaha manusia tidak bias hidup sempurna. Orakng bercita-cita ingin kaya maka ia harus bekerja keras, jika seseorang ingin jadi ilmuan maka ia harus rajin belajar dan tekun serta memenuhi semua ketentuan akademik.
Kerja keras ada dua yaitu kerja keras otak dan kerja keras tenaga. Otak biasanya digunakan ilmuan tenagah biasanya di gunakan oleh buruh. Kerja keras pada hakikatnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Jika seorang pemalas maka dia kan miskin , melarat dan berarti akan menjatuhkan martabat dia sendiri.
Kemapuan usaha manusia itu berbeda-beda sehingga timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara masnusia tetapi perbedaan itu bisa diatasi karena rasa kebersamaan dan belas kasih ( cinta kaisih) ketidak samaan itu bias diatasi dengan cara gotong-royong.
E.     KEYAKINAN ATAU KEPERCAYAAN
Keyakinan atau kepercayaan  yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof.Dr.harun Nasution, ada tiga aliran filsafat, yaitu aliran naturalis, aliran inlektualisme, dan aliran gabungan.
a.       Aliran Naturalisme
Hidup manusia itu dihubungkan dengan hubungan gaib yang merupakan kekuatan teringgi. Kekuatan gaib itu dari natur,natur itu dari tuhan. Tetapi bagi yang tidak percaya pada tuhan, natur itulah yang tinggi. Tuhan menciptakan alam semesta lengkap dengan hokum-hukumnya, secara mutlak dikuasai tuhan. Manusia sebagai mahluk tidak mampu menguasai alam ini, karna manusia itu lemah. Manusia hanya dapat berusaha tetapi tuhan yang menentukan.
Aliran naturalis berintikan spekulasi, mungkin ada tuhan mungkin juga tidak ada tuhan. Lalu mana yang benar ? yang benar adalah keyakinan. Jika  kita yakin tuhan itu ada , maka kita katakana tuhan itu ada. Bagi yang tidak ada maka dia anggak tuhan itu natur.
Bagi yang percaya tuhan itu kekuasaan tertinggi dan manusia adalah makluk tuhan maka manusia mengabdi kepada tuhan berdasarkan ajaran-ajarannya. Ajajran agama itu ada dua macam.
1.      Ajaran dogmatis, agama tuhan yang melalui nabi-nabi dan bersifat mutlak.
2.      Ajaran agama dari pemuka-pemuka agama, yaitu sebagian hasil pemikiran manusia,sifatnya relatife.
Apabila aliran natiralisme ini di hubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari tuhan. Jadi, pandangan hidup dilandasi oleh ajaran-ajaran tuhan melalui agamanya. Manusia yakin bahwa kebajikan itu dirindhoi oleh tuhan. Pandangan hidup yang dilandasi keyakinan bahwa tuhanlah kekuasaan tertinggi, yang menentukan segala-galanya disebut pandangan hidup religious(keagamaan).
Sebaliknya, apabila manusia tidak mengakui adanya tuhan, natur adalah kekuatan tertinggi, maka keyakinan itu bermula dari kekuatan natur. Pandangan hidupnya dilandasi oleh kekuatan natur. Manusia yakin bahwa kebajikan adalah kebajikan natur. Pandangan hidup yang dilandasi oleh kekuatan natur bersifat atheism. Ini disebut pandangan hidup komunis.
b.      Aliran Intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika, manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir. Mana yang benar menurut akal itu lah yang baik.
Apabila aliran ini dihubugkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima akal. Benar menurut akal itu lah yang baik.
c.       Aliran Gabungan
Apabila kita kaji maka antara dua pandangan hidup ini terdapat perbedaan pokok. Pandangan hidup sosialisme menekankan pada logika kolektif, sedangkan pandangan hidup sosialisme mengutamakan logika berfikir dan hati nurani. Pandangan hidup sosialisme tidak begitu menghiraukan kekuasaan tuhan. Sebaliknya sosialisme relidius kekuasaantuahn begitu menentukan.


F.     LANGKAH-LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP

Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memeperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada yang perlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukan sebagai ukuran kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya.
Adapun langkah-langkah berpandangan hidup yang baik yaitu sebagai berikut :
1.      Mengenal
Merupakan tahapan pertama untuk mengenal pandangan hidup itu apa.
2.      Mengerti
Mengerti kita harus mengerti pandangan hidup apa yang akan kita jalani.
3.      Menghayati
Sama halnya memperoleh gambara pandangan hidup kita itu kayak apa model dan bentuknya.
4.      Meyakini
Yakin bahwa pandangan hidup kita itu baik untuk kdepannya.
5.      Mengabdi
Ini sangat baik karna ini bias kita berikan pandangan hidup kita yang baik kebada orang lain.
6.      Mengamankan
Mengamankan pandangan hidup kita yang baik agar tidak di ubah oleh orang lain.

















BAB IV PENUTUP


A.    Kesimpulan
Pandangan hidup adalah  gagasan atau pertimbangan yang menjadi pedoman, pegangan, arahan, petunjuk untuk hidup.  Gagasan itu dapat diterima oleh akal manusia dan dapat diakui kebenarannya sehingga , manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pedoman, pegangan, arahan, petunjuk yang disebut pandangan hidup. Pandangan hidup cenderung diikat dengan nilai-nilai sehingga berfungsi sebagai pelengkap nilai-nilai dalam pembenaran atau rasionalisasi nilai.
Pandangan hidup terdiri dari atas cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup. Dengan  cita-cita manusia mempunyai kehendak untuk mewujudkan apa yang menjadi harapan dan tujuan hidup, Akan tetapi Allah yang menentukannya. Pandangan hidup sangat erat kaitannya dengan kebajikan. Karena pada esensinya pandangan hidup merupakan pembenaran dan rasionalisasi dari nilai. Untuk mewujudkan sebuah pandangan hidup  harus dilandasi dengan sikap hidup yang positif.
B.     Saran
Melalui kesempatan ini ada beberapa saran yang akan kami sampaikan, saran tersebut sebagai berikut:
a)      Tanamkan pandangan hidup atau prinsip hidup pada anak sejak dini agar mereka kelak menjadi manusia yang bijak dan berwatak mulia.
b)      Baiknya seorang manusia memegang teguh pandangan hidup yang dimilikinya agar dalam kehidupannya selalu melakukan kebajikan.








DAFTAR PUSTAKA

Sulaeman, M. Munandar. 2007. Ilmu Budaya Dasar-Suatu Pengantar. Bandung: PT                                                                             Refika Aditama
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab8-manusia_dan_pandangan_hidup.pdf

Tugas review jurnal bahasa asing Grafika komputer 2 (Virtual Reality for Learning Fish Types in Kindergarten )

REVIEW JURNAL VIRTUAL REALITY UNTUK BELAJAR JENIS IKAN DI PENDIDIKAN TK MUHAMMAD YUDHISTIRA BHAGASKORO AGUNG ABSTRA...